Kamis, 16 Februari 2012

ESQ, Kecerdasan Spiritual & Kecerdasan Emosi

> Menjadi Pemimpin Andal :

Intelegence, Intelektual dan ESQ. Untuk menjadi pemimpin andal, seseorang tidak hanya perlu memiliki kecerdasan intelektual dan emosi, melainkan juga kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual itu merupakan kemampuan seseorang untuk menyelaraskan hati dan budi sehingga ia mampu menjadi pemimpin yang berkarakter dan berwatak positif.

> Kecerdasan Spiritual :

Kecerdasan spiritual penting sekali karena berpengaruh pada sikap pemimpin itu pada dirinya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu melihat sesuatu di balik sebuah kenyataan empirik sehingga ia mampu mencapai makna dan hakikat tentang manusia. Dengan demikian, kemanusiaan manusia sungguh-sungguh dihargai.

Yang terutama dalam kecerdasan spiritual adalah pengenalan akan kesejatian diri manusia. Kecerdasan spiritualitas, bukan sebuah ajaran teologis. Kecerdasan ini secara tidak langsung berkaitan dengan agama.

Spiritualitas itu mengarahkan manusia pada pencarian hakikat kemanusiaannya. hakikat manusia itu dapat ditemukan dalam perjumpaan manusia dengan Allah ( pada kondisi extase atau wajd ).

> Kecerdasan Politik :

Kecerdasan kekuatan dalam hal politik juga semakin penting di jaman modern, dimana persaingan semakin rumit dan majemuk. Lebih mudah bagi kita untuk menghadapi musuh yang muncul terang-terangan, sebaliknya jauh lebih sulit menghadapi musuh " dalam selimut ". Kecerdasan dalam hal politik berperan penting karena setiap orang menghadapi konflik politik setiap hari dalam kehidupannya.

Politik dapat muncul dalam keributan kecil di rumah tangga, persaingan antar saudara kandung, kehidupan bertetangga, dan juga di kantor. Politik bukan hanya ada dalam kegiatan mengurus negara, melainkan hadir dalam setiap kegiatan antar manusia, dalam organisasi.

Politik memainkan peranan penting dalam kegiatan bisnis dan di kantor. Kegiatan politik yang tercela akan mengakibatkan munculnya permainan kekuasaan, negosiasi yang sulit, terhambatnya kreatifitas, rusaknya wibawa, fitnah, kebohongan dan kecurangan.

Dan masih banyak kegiatan politik negatif lain yang intinya menunjukkan bahwa kepekaan, naluri, dan pengetahuan akan politik kantor akan membantu kinerja dan prestasi kita karena dapat merespon dengan baik taktik-taktik licik tersebut.

> Kecerdasan Pelbagai Jenis ( Multi Inteligences ) :

Mengikuti pandangan tradisional, kecerdasan seseorang telah ditetapkan saat ia dilahirkan dan meliputi hanya tiga bidang, yaitu bahasa, matematik dan "visual / spatial". Dr. H.Gardner yang membuat kajian tentang teori kognitif di Universitas Harvard telah memperkenalkan satu model kecerdasan yang pelbagai jenis.

Mengikut model Gardner, kecerdasan seseorang boleh dipelajari, dikembangkan dan di tingkatkan. Kecerdasan ini dibaagi menjadi 9 jenis, yaitu, Verbal / Linguistic, Logical-Mathematical, Musical / Rhythmic, Visual / Spatial, Bodily-Kinesthetic, Interpersonal, Intrapersonal, Naturalistic, Ethical / Spiritual.

> Kecerdasan Otak :

Dengan kecerdasan otak, manusia diciptakan Tuhan untuk mampu mengatur diri, lingkungan dan dunianya. Manusia bisa berperan mulia laksana malaikat namun juga bisa terdampar nista seperti layaknya binatang. Semua itu terjadi, sekali lagi, berkat bantuan dan peran otak. Oleh karena itu, tak disangsikan lagi, otak adalah senjata dan perbekalan yang demikian berharga yang dimiliki manusia.

Maka sudah sepantasnya apabila manusia mensyukuri karunia Tuhan tersebut dengan cara mempergunakannya dengan benar dan se-optimal mungkin. Laksana pisau, otak adalah piranti tubuh (hardware) yang statis dan pasif. Ia hanya akan tajam dan aktif apabila digunakan dan diasah sebaik mungkin. Sebaliknya bila ia hanya dibiarkan telantar tanpa perawatan dan latihan yang memadai, ia pun lama-lama akan lumutan dan berkarat.

Fungsi dan vitalitas otak niscaya akan mandul dan bergerak mundur disebabkan oleh tiga hal, yakni sikap tak mau tahu (apatis), kemalasan, serta faktor usia. Pada dimensi itulah terapi ini hendak menggugah kita untuk bersemangat dan sadar diri guna mengatasi sikap malas dan apatis yang kerap muncul mengganggu kehidupan manusia. Boleh dikata, inilah salah satu usaha preventif sebelum kelak kodrat alam bernama "usia dan kematian" datang menjemput kita.

Atas asumsi tersebut diatas perlu dilakukan suatu metode khusus agar bisa melatih dan meningkatkan kecerdasan secara alamiah maupun secara spiritual.

> Enam Titik Zona Kecerdasan :

1. Eksekutif-sosial. Pada zona ini kita dapat bercengkerama dengan beragam teori ringan berikut serangkaian data, contoh dan penjelasan yang mengasyikan. Diuraikan disini bagaimana kaitan antara DHEA, sebuah hormon yang dihasilkan oleh adrenalin dan primata bisa membuat manusia merasa muda kembali, kita juga diajak mengetahui struktur fisik otak, ragam temperamen dan pola kesadaran manusia, hingga pada kiat membaca karakter orang lewat permainan ekspresi air muka.

2. Ingatan. Di ranah ini diulas perihal sejumlah terapi dan latihan untuk menguatkan ingatan (memori), pengaruh usia, dampak dan resiko menopause, hingga ragam cara memerangi alzheimer (penyakit kepikunan).

3. Emosi. Pengendalian emosi mulai dari pemetaan tentang ilusi, komunikasi verbal dan nonverbal sampai pada penanggulangan stres dan depresi yang lazim menimpa manusia di era modern saat ini. Temuan unik dalam hal ini adalah bahwa tertawa adalah sarana hidup murah dan menyehatkan seseorang. Oleh karenanya, ceriakanlah selalu hati anda menghadapi segala problema hidup. Bahkan jika perlu, "Tontonlah film-film humor".

4. Bahasa. Faktor bahasa merupakan elemen penting dari dinamika otak manusia sepanjang hayat. Karunia sepasang otak kanan dan otak kiri yang diberikan pada manusia memungkinkannya untuk mengolah kecerdasan semenjak ia masih bayi hingga usia lanjut. Pendidikan dalam segala aspeknya menurut konsep ini adalah hal yang tak bisa ditawar keberadaannya.

5. Matematika. Sulit disangkal, manusia merupakan mahluk berhitung. Dari kemampuan matematika mereka akhirnya bisa diteliti dan ditemukan teori kecerdasan yang memungkinkan seseorang untuk dicap "genius", "standar", ataukah "idiot".

6. Spasial. Aspek ini membuktikan bagaimana kinerja otak berhubungan erat dengan gen dan kemampuan visual seseorang. Orang yang mampu melihat dan mampu memanfaatkan potensi penglihatannya, jelas akan berbeda kinerja dan kadar fungsional otaknya dibanding mereka yang tak mampu melihat (buta).

Sabtu, 11 Februari 2012

Sangunis, Melankolis, Koleris, Plegmatis..

1. Sanguinis
Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senangsekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.

Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.

2. Melankolis
melankoli, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.

Orang melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankoli’ tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankoli’ anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.

3.Koleris

“Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.

Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”,tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.

4. Plegmatis
sang Phlegmatis “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.

Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah parapendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.

keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang. Yang beda hanyalah `kadar’nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia.

Ada orang yang tergolong Koleris Sanguinis. Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris sanguinis ini. Ia suka mengatur-atur orang, tapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).

Ada pula golongan Koleris Melankolik. Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya ia tak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam. Sehingga kadang serasa diintrogasi, sebab memang ia ingin sempurna, tahu secara lengkap dan agak dingin. Menghadapi orang koleris melankolik, anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.

Lain lagi dengan kaum Phlegmatis Melankolik. Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat… semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.

Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia. Akan tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita. Jika suami istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.

Begitu pula saat menerima calon pegawai. Untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, jauh lebih baik anda tempatkan orang-orang yang melankolik sempurna. Sedang di bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu jauh lebih tepat anda tempatkan orang-orang sanguinis. Lalu jangan posisikan orang-orang phlegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan. Hasilnya pasti akan amat mengecewakan.

Begitulah, manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik? Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik. Tanpa orangsanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa kaum koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa sang phlegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.

Selasa, 15 November 2011

Pelangi..

Pelangi itu pergi padahal matahari masih bersinar ditengah rinai gerimis di padang gersang...
satu persatu warnanya tinggaalkan daku..
sendiri kini bak seongok batu di tengah oase yang mengering...
Airnya telah pergi terbang,hilang tanpa jejak...

pelangiku...
Hilang tanpa pesan...
Merah, ia pergi dengan bara di dada..
Jingga, aku tak tau ia kemana..
Kuning, ia diam tak bergeming...
Hijau, mungkin belum saatnya aku menjadi tempat berbagi kegalauan yang ia rasa...

Biru, mungkin aku yang hampir memudarkan menghabiskan warnanya...
Nila, Tlah lama aku tak berjumpa dia....
Ungu, Semoga ia tetap istiqomah meski hanya berjumpa dalam do'a...

Entah...
Semoga bulan segera berganti...
November kelabu segera pergi...
Tak tahan resah sisa kisah di bulan agustus lalu...

Selasa, 12 Juli 2011

Saya dan Pilihan [ Bukan Menjilat Ludah Sendiri Kawan]..

Did you ever have the feeling that you wanted to go, and still have the feeling that you wanted to stay?
(MAN WHO CAME TO DINNER,1942)

Disini saya tidak akan bercerita soal film dengan genre komedi/romantis (salah satu pendukung flmnya adalah Bette Davis...,She’s hillarious!) karena jujur saya belum pernah melihat filmnya walaupun beberapa kali pernah mendengar judul film ini disebut-sebut (oleh entah siapa-atau saya sok pernah dengar?)

Lantas,kenapa saya tiba-tiba muncul dengan posting yang terinspirasi oleh film ini?

Begini. Ayo jangan berantem dan jangan buru2 keluar dari facebook saya.sabar ya. Saya akan ceritakan,kok.

Saya punya kebiasaan baca novel, googing, mencari ungkapan ungkapan populer (entah itu dari famous movie,famous persons,atau apa saja),lalu saya copy paste,saya cantumkan disalah satu file saya, just in case suatu saat saya butuh penguat setiap saya down and merasa hopless.

Nah hari ini kata-kata dari film itu begitu menyentil saya yang sedang kehilangan mood, ide,inspirasi, dan hampir tak bisa focus.saya seperti hantu penasaran, yang mengembara tanpa arah tujuan tapi tak bisa diam atau pergi. Hampir tak punya keinginan apa-apa,selain dia, Si----- Semoga Dia bisa kembali menyemarakan hari hari saya dengan senyum dan tawanya lagi.Oke . saya memang sudah Berjanji untuk “Pergi dan Akan Baik-baik saja”, tapi kadang kala hati seperti tak mau kompromi....seperti dua hari yang lalu-Sigh...

.....Apakah pernah Kamu Merasa Ingin Pergi...Tapi Masih Ingin Tetap Di Sini....

Berapa kali saya merasa ingin meninggalkan orang sebaik dia, hanya karena cobaan yang datang seperti tak mau peduli pada sifat kekanak-kanakan saya, EGOISME saya, Berapa kali saya ingin pergi saja karena takut tak bisa selamanya dengan dia. Padahal Bukan saya atau Dia yang Berhak Memberi TITIK selain Dia Yang Maha Agung?

Tapi ketika saya ingin meninggalkan dia, saya ingin tetap disini. Tetap tak ingin kehilangan dia yang Ramah, Lucu, Baik, Dewasa, Pengertian, Meskipun seringkali bikin Dongkol tapi selalu sabar menghadapi saya. Tetap tak ingin berjauhan dari Dia, meskipun kadang sakit hati karena jeda dan jarak seolah menentang semakin jauh ketika kami tak sepaham...

Lalu saya ingat, dulu sering pernah ada yang bilang kalau hidup ini semata mata adalah menjawab suatu pertanyaan dengan multiple choice of answers . seperti, ujian dengan pilihan A,B,C dimana setiap pilihan akan berhubungan langsung pada hasil akhir ujian tersebut, hidup juga sama. Memilih untuk bereaksi pada suatu kondisi...
Tuhan memang telah menetapkan final end, tapi Dia membebaskan kita untuk memilih jalan mana yang akan kita tempuh, berikut dengan konsekuensinya. Harusnya kita bangga karena Tuhan memberikan kebebasan pada kita untukmemilih, tapi ternyata, SAAT SEDANG LIMBUNG BEGINI, saya hampir tak kuasa untuk memilih..


Saat saya sedang ditanya oleh Tuhan,langkah mana yang akan saya pilih. Tetap tinggal disini , atau pergi...dengan segala resiko sakit hati, atau tersenyum lebih lebar karena ternyata pilihan saya memang benar..


Tapi Bukanlah segala air mata yang nanti akan tumpah atau segala tawa bahagia yang nanti akan terdengar adalah semata-mata pilihan saya juga?Bukankah nanti setelah pilihan itu diambil, saya juga akan memilih lagi bagaimana reaksi saya dalam menghadapi kenyataan—yang entah apa itu--?

At some point, saya sadar sepenuhnya bahwa kebahagiaan adalah permainan otak, dimana saya bisa memilih untuk merasa bahagia atau memanjakan rasa sakit saya. Semuanya ada ditangan saya. Dengan pengawasan Tuhan, tentunya karena saya yakin, Tuhan tidak akan tinggal diam saat melihat makhluk-Nya menyakiti diri sendiri dan berteriak minta tolong..


Kini saya mulai menyadari bahwa saat ini, saya sedang di uji. Pilihan demi Pilihan sudah terentang bebas didepan mata saya dan Tuhan sudah memberikan kuasa penuh pada say untuk melewati semua ini. Tinggal bagaimana saya ingin memperlakukan hidup saya sendiri, tinggal bagaimana saya memilih ingin terluka atau bahagia..


Otak saya sedang kacau, tapi sedang perlahan-lahan saya atur sedemikian rupa sehingga hidup saya terasa lebih indah dan menganggap bahwa masalah sedang saya hadapi ini adalah ujian naik tingkat untuk menjadi seorang Firman yang lebih Dewasa...

Sabtu, 08 Januari 2011

CINTA....Apa kabarnya dirimu disana...

Cinta apa kabarnya untuk hati dan jiwa yang lama tak kusapa, apa kabar untuk diri yang sudah lama tak berjumpa. Apakah engkau tau cinta aku tidak mengerti apa yang sedang kurasa. Apa kau tau cinta bahwa takkan pernah waktu dan permasalahan mampu menggerus maknamu dihatiku. Untuk jiwa yang mungkin tak lagi bisa kusentuh, apakah engkau mengerti cinta diriku disini sangat merindukan dirimu. Tiada lagi yang menyapaku dipagi hari untuk memberikan semangat berjuang dan motivasi selain dirimu cinta. Tak ada lagi yang menutup soreku dengan tausiyah-tausiyah penentrammu, Tak ada lagi yang membangunkanku untuk tahajud tentu karena kau tau aku paling susah bangun [harus terbiasa bangun sendiri] dan tawa yang tak seperti biasa kudapati, gaya dan tingkah laku yang tak lagi sama. Aku rindu cinta masa-masa itu. Cinta yang membuat kita saling mengerti akan perjuangan, pengorbanan, kepercayaan, kekecewaan, kesedihan, kebahagiaan, kedamaian, kesepian, kemenangan, teriakan, sentuhan, perdebatan, perselisihan, perdamaian, dan perubahan. Akankah cinta bergeser dan berubah dalam hitungan detik?aku tak tau kembalikan keperspektif masing-masing dari kita yang memiliki cinta. Bicara tentangmu cinta aku akan bicara tentang "bagaimana rasanya dimengerti". Cukup 3 kata itu saja akan mewakili rasaku cinta…

Cinta aku ingin kita belajar dari seekor lebah. Apakah kau tau cinta lebah adalah binatang yang sangat kecil, yang kalau menggigit kita slalu mengeluhkan rasa sakit, yang ternyata memberikan berjuta cinta dan kemanfaatan. Apa kau tau cinta lebah memiliki beberapa keistimewaan. Mungkin engkau tau cinta bahwa lebah punya banyak cinta yang ditebarkan tak ubahnya seperti dirimu terhadap siapapun termasuk diriku.

Cinta 1 : Lebah memiliki akidah yang kuat cinta
Apakah kau tau bahwa lebah akan memperjuangkan hidupnya, prinsipnya, segala yang dia miliki untuk bertahan hidup dan menjalani problematika hidup. Hingga ketika disakiti dia korbankan hidupnya. Lebah yang tersakiti dan diusik akan mengeluarkan racun melauli bisanya dan itu adalah nyawanya cinta. Apakah kau tau setelah dia menggigit siapa yang menyakiti dia akan mati…?Aku berharap kita bisa seperti lebah yang memperjuangkan kebenaran di atas panji-panji  islam, memperjuangkan butir-butir kebenaran dan kita tebarkan di bumi cinta kita ini cinta. Apakah tidak terfikir olehmu cinta betapa banyak perang pemikiran telah merajalela di bumi katulistiwa ini merusak generasi muda kita cinta. Aku sedih…aku malu pada diri cinta yang tak available bahkan tak bisa berkontribusi apa-apa. Tapi aku slalu mendo'akan dirimu dan kita semua cinta agar senan tiasa menjadi barisan perindu syurga dengan mengorbankan sgalanya. Di sana di tepian palestina mereka berjuanga dengan menggantungkan nyawanya demi membela agama. Bahkan hamaspun tidak menginginkan kehadiran kita karena hanya akan merepotkan mereka. Apakah yang bisa kita laukan cinta kalau bukan mencetak kader yang millitan untuk melanjutkan perjuangan mewarisi misi para nabi [apa pantas aku mendampingimu cinta untuk melakukan tugas mulia ini]?. Apakah kau tau bahwa nama-nama sahabat dijadikan sebuah pola pada kain-kain pel kaum syiah. Apakah kau tau muslim di mesir tak bisa bergerak bebas lebih parah dari kita disini, apakah dan apakah lagi yang mungkin cinta lebih faham akan pergerakan dan perjalanan panji-panji kita di berbagai belahan dunia…..

Cinta 2: Lebah tidak Pernah Merusak…
Pernah adakah ranting yang berjatuhan akibat adanya rumah lebah?pernah adakah atap yang bocor akibat adanya rumah lebah?tentu tidak cinta. Lebah sangat memperhatikan lingkungannya. Saat ini begitu banyak orang yang tak lagi memperhatikan lingkungan. Jika ingin memperhatikan aspek lingkungan kita perlu belajar dari Sang Lebah..."go green" juga harus belajar dari seekor lebah., bahkan lebah mencari makanan dari yang baik-baik dengan cara yang baik tanpa merusaknya, bahkan bisa disebut simbiosis mutualisme karena sang lebah mampu membantu proses penyerbukan.  Lebah begitu cerdas dalam mendesign sangkarnya. Bisa dilihat bentuk sarangnya persegi enam yang dibuatnya dari bagian pinggir, kemudian semua ruang terisi akan madu dan telur. Tidak ada yang sia-sia dan tidak difungsikan. Cobalah memperhatikan design rumahnya dan ukurlah. Itu berkisar pada 30 derajat..hemmm…tujuannya tak lain adalah menjaga agar madu-madu terjaga dengan baik dan tidak tumpah….Subhanallah…Lalu apa yang dilakukan manusia. Beberapa hari ini di Malaysia petani miskin kerap merelakan hutan mereka untuk di tebang dan ditanami jarak pagar atas dasar ekonomi. Reboisasi yang tak lagi diperhatikan investor. Proyek Malaysia yang hampir merambah ke lampung dengan sedikit saja retorika dari mereka dan para petinggi-petinggi birokrasi kita manggut-manggut. Pemikiran yang sangat dangkal dengan alasan ekonomi tidak lagi memperhatikan lingkungan. Ah bosan aku berbicara politik yang aku sendiri tak mengerti bahasa kebenaran yang mereka elu elukan cinta…

Cinta 3. Lebah Slalu menyisakan makananya untuk manusia….
Hati lebah begitu mulia, dia mencari makanan dari yang baik-baik dan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Apakah pernah cinta perhatikan atas ini semua?betapa banyak manusia yang hari ini bisa makan besoknya kehabisan makanan. Tapi tidak untuk seekor lebah. Selama kita bersikap baik, lembut, menjaganya,merawatnya dan memberikan perlakuan yang baik maka dia akan memberikan sesuatu yang baik terhadap kita. Apakah hikmah yang bisa diambil dari hal ini, bahwasanya kita seharusnya bersikap lebih lembut dan lebih baik terhadap orang yang bersikap baik terhadap kita. Aku tidak pernah menganggap cinta bersalah sedikitpun karena kerenggangan setiap hubungan itu mutlak ada namun gesekan-pgesekan itulah yang menjadikan kita lebih baik. Bukan begitu cinta?he….4x. lebah memberikan sesuatu yang amat baik dari dirinya. Hatinya begitu dermawan. Madu yang dihasilkan mendatangkan banyak kemanfaatan.sebagai obat farmasi.bahkan kalau kita telusuri lebih lanjut ternyata sengatan lebah yang mematikan dirinya sendiri juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit seperti encok,pegel,dll.. apakah ada cinta sesuatu yang diciptakan manusia yang mampu menandingi kualitas madu ciptaan lebah??

Cinta 4. Lebah adalah Pejuang Tangguh yang tak kenal Lelah…
Pernahkan kita memperhatikan cinta bahwa lebah bekerja dari pagi hingga pukul 4 sore lalu beristirahat? Pekerja yang tak kenal lelah memperjuangkan hidupnya bahkan untuk kepentingan manusia.sementara kita ada yang bekerja siang saja sudah kelelahan, ada yang bekerja sampai sore tapin slalu mengeluhkan akah hasil yang didapat. Cobalah tengok kedisiplinan sang lebah. Kekuatan yang terbangun pada barisan Lebah, bahkan pola penyerangan gerombolan lebah Mampu mengalahkan pola pesawat tempur rusia(bisa dibayangkan)…Dahsyatnya sang lebah wahai cintaku…semoga kita senantiasa bisa belajar darinya…menjadi pejuang tangguh yang bisa mobile dimanapun dan tetap mampu mempertahankan idealitas pasca kampus nantinya [bagi yang belum lulus tentunya cinta]…

Cintaku yang kutitipkan padamu dahulu takkan pernah kuminta untuk kembali karena rasanya itu tidak mungkin dan cintamu yang ada disini akan senantiasa menjadi pengingat kebersamaan untuk tetap berada di medan kebenaran. Semoga do'a rabithah senantiasa menjaga kita pada barisan perindu syurga…

Yang Merindukan kebaikan dari Antum namun Bukan yang Mengharap Kebaikan dari Antum….
[Sabtu, 8 Januari 2011]